Hari Raya Idul Fitri 1444 H adalah sebuah momentum yang sangat menggembirakan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menamatkan ibadah puasa selama satu bulan, disertai dengan amalan-amalan sunah lainya yang pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT, kini waktunya umat Muslim di seluruh dunia menyambut Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Ya, kita sebut hari raya ini sebagai hari kemenangan karena kita semua berhasil memenangkan sebuah kompetisi selama satu bulan melawan hawa nafsu kita. Menahan diri dari hal-hal yang dihalalkan Allah saja kita mampu, apalagi menahan diri dari hal-hal yang diharamkan Nya.
Pada momen Hari Raya ini kita juga ditantang untuk menjinakkan ego sebagai manusia dalam hubungan kita dengan sesama manusia. Mengakui kesalahan, meminta ampun, dan melapangkan hati untuk memberikan maaf. Sehingga hubungan kita dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia kembali “Fitrah” seperti semula. Semangat Hari Raya adalah semangat untuk mengevaluasi diri, lingkungan, serta keberanian untuk memperbaikinya. Walaupun kita menyadari dengan sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang kita rencanakan, tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan kita manusia.
Bulan Syawwal yang masih dipenuhi dengan semangat Hari Raya ini hendaknya kita manfaatkan untuk meng-upgrade semangat kita sebagai pemeran dalam dunia pendidikan. Kembali mengingatkan diri akan Tujuan hakiki dari pendidikan yaitu membangun generasi pemimpin yang berakhlakul karimah. Mengevaluasi semua program yang telah kita rencanakan, serta bertekad untuk menjadi seorang pendidik yang lebih bak dari yang sebelumnya. Karena sebagai seorang Pendidik, kita adalah teladan yang sangat diharapkan oleh para siswa. Walaupun diri ini penuh dengan kekurangan, akan tetapi kita dituntut untuk sempurna dihadapan para siswa.
Dengan menyadari ketidaksempurnaan yang kita miliki, serta diikuti dengan semangat untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, kita telah merefleksikan hakikat sebagai manusia seutuhnya. Semangat itulah yang kita harapkan dapt terus berkobar dan dijadikan contoh oleh siswa-siswi bahwa sebuah kesalahan di masa lalu bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Selama matahari itu masih bersinar, kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik akan selalu ada. Seperti halnya Hari Raya Idul Fitri ini, kembali suci untuk memulai hidup di bumi Allah SWT.
Sc : Inayatul ‘Ulya, S.Ag (MI PK Al Islam Pucangsawit)